ketika waktu mengantarku berlabuh di Bumi Kencana
tanah lapang berhiaskan batu-batu kembar
kulihat tak ada senyum menyembul dari balik nisan-nisan garuda
kudengar mereka masih mengantri menagih janji
janji garuda-garuda masa depan
ada kobar semangat di balik timbunan tanah
ada ribuan asa bergejolak membuncah
ada riak-riak tangis seperti rinai hujan tertindih sedih
mana janji kalian hai muda-mudi?
masih sebegitu lelapkah mimpi kalian untuk membangun negeri?
bangun hai garuda-garuda bangsa
sekarang bukan waktunya terbuai zaman
sudah cukup tanah pertiwi sendiri membungkam luka
wujudkan mimpi kami
mimpi Indonedia untuk menjadi bangsa yang perkasa
bukan cuma gedung-gedung, jalan atau pun kendaraan yang jadi pedoman
sejenak angin berbisik hening
khusuk memanjatkan doa yang tak habis-habisnya
dan aku bagai perdu
menunggu agustus yang lain di Bumi Kencana