Kamis, 12 November 2009

Kau

kau
lelaki bersayap keangkuhan yang mengetuk-ngetuk pintu malam
mambiarkan angin yang jatuh menggerai kerinduan

sumba yang tumpah di langit-langit kekar dadamu
di sanalah tempat kurakitkan hati

tapi siapakah kini yang menjaga damaimu?
karena kudengar separuh rasamu bersandar di beranda seorang putri

kuisakkan tangisku diam-diam lalu kubingkis dengan rapi

perih itu
yang kau kirimkan seperti pesta-pesta yang memilukan
mengantarkanku pada geangan asa
tempatku merampungkan kisahmu dalam puisi
hanya itu..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar