Jumat, 26 Februari 2010

Sebelum Mentari Terjaga

Mentari
ku tulis sajak ini sebelum engkau terjaga
kalu itu bumi masih kuyub diguyur embun
yang sejuknya tempias sampai ke tulang

pelan-pelan kuraih pena dari atas meja kayu
kemudian kugoreskan sedikit pada kertas biru
warna kesukaanmu
warna yang selalu kau pamerkan
saat jarum jam bergeser beberapa derajat dari angka enam
hingga akhirnya berjumpa lagi di angka yang sama

ku tulis sajak ini meski masih ada ragu yang menyelinap dalam hati
entah berapa kali aku harus mengulang untuk berkata mengenai perasaanku
hingga kulihat beberapa diantara kabut saat itu mentertawaiku
sebagai manusia pengecut yang coba mengocok kata-kata
hanya untuk mengutarakan gejolak diri

padahal waktu itu aku hanya berusaha menjaga tidurmu
setidaknya sampai semua pr-pr ku lunas kubayar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar