Minggu, 20 Desember 2009

Kepura-puraan

Tidakkah kau dengar kawan
Deru dera napasku tersengal-sengal kaku
Kemarin aku mengemis pada gerimis
Agar esok kepura-puraanku masih bisa bercengkrama dengan khusuk
Meskipun segala apa yang aku dan kau pertanya belum bisa merakit sabit pada wajah-wajah sakura

Ketika langkahku kahilangan pandang
Kuucapkan separuh keriuhan pagi 'tuk berhenti
Pun di sini aku kehabisan pecahan bola waktu

Belum sempat aku membasuh paruh bukit yang merajai gulita
Tapi di sepanjang pesisir karang
Jejakmu tlah menemu cinta

Dan dingin ini menggelegar melepas kabut
Kubiarkan begitu saja
Lantaran senyum beku itu terbaring bisu

Kucukupka saja permainan kali ini
Walau mungkin akan kembali kumulai nanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar