Tidakkah kau dengar kawan
Deru dera napasku tersengal-sengal kaku
Kemarin aku mengemis pada gerimis
Agar esok kepura-puraanku masih bisa bercengkrama dengan khusuk
Meskipun segala apa yang aku dan kau pertanya belum bisa merakit sabit pada wajah-wajah sakura
Ketika langkahku kahilangan pandang
Kuucapkan separuh keriuhan pagi 'tuk berhenti
Pun di sini aku kehabisan pecahan bola waktu
Belum sempat aku membasuh paruh bukit yang merajai gulita
Tapi di sepanjang pesisir karang
Jejakmu tlah menemu cinta
Dan dingin ini menggelegar melepas kabut
Kubiarkan begitu saja
Lantaran senyum beku itu terbaring bisu
Kucukupka saja permainan kali ini
Walau mungkin akan kembali kumulai nanti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar